Sebenernya aku gak pernah mikirin ini sebelumnya, tapi pas kemarin aku kuliah, temenku bilang "tapi aku populis kan?". Denger kalimat itu, seakan-akan popularitas menjadi sesuatu yang wah buat mahasiswa. Oke sebelumnya aku mahasiswi yang gak populer sama sekali, gak cantik, gak pinter, gak gaul, ato apalah. Yang jelas aku gak populer. Gak populer, gak ngebuat aku buat minder, ya walaupun aku punya penyakit kurang percaya diri (disini yg aku maksud kepercayaan diri sma kemampuanku). Gak populer, gak ngebuat aku gak punya temen, temenku sekarang ya gak banyak banget lah, tapi aku punya temen yg hebat walaupun aku gak populer.
Aku sempet bilang ke temenku popularitas itu gak penting. Ternyata ada temenku yang nyaut bilang "popularitas itu penting boy. Klo kamu gak populer kamu gak bisa di denger orang lain". Jujur setelah denger statement temenku itu, jadi sebuah pertanyaan besar di pikiranku. Kenapa kita harus populer buat di denger orang lain? aku gak populer, apa aku gak bakalan di denger orang lain, gak diterima pendapatku sama orang lain? klo emang gitu aku benci istilah populer, karena dg kata populer itu terjadi penyempitan makna dan penyempitan pikiran. Kenapa kita harus jadi populer? kenapa temenku bisa jadi sepopuler itu? Banyak alesan kenapa kita bisa jadi populer, bisa aja kita jadi populer gara-gara keburukan kita. Gara-gara keburukan kita, orang secara gak langsung menyebarluaskan nama kita dg cara ngbrolin kejelekannya kita. Berarti kita udah populer kan? apa itu yang namanya populer? istilah yg aneh.
Kembali ke popularitas di kalangan dunia mahasiswa, aku punya temen yg sepertinya dia terkenal, karena setipa kita lagi dimana, dia nyapa temennya. Dia populer apa banyak temen? Oke aku jawab dia banyak temen bukan populer, tapi dia bilang klo dia itu populis. aku gak tau apa alasannya dia nyebut dirinya populis, aku juga gal mau memperdebatkan masalah ini sma temenku. Tapi dia bangga waktu dia bilang klo dirinya populis, aku hargai itu. Seakan-akan kepopularitasan hanya dimiliki orang-orang tertentu. Disini aku tegasin, aku gak sirik sma temenku yang punya kepopularitasan, tetapi aku heran, kenapa harus popularitas. Kita mahasiswa, apa cuma bisa ngandalkan popularitas? Gak bisa, kita mahasiswa yang kritis. Walaupun kita populer dan di denger sama semua orang, belum tentu pendapat mereka yang populer itu di terima.
Apa klo kita gak populer, kita gak bisa di denger, gak bisa ngambil hati? Gak adil banget klo kita jadi membatasi ruang gerak dan kreativitas kita hanya gara-gara kata POPULAR. Menyedihkan
oke karena aku dicap sebagai orang apatis karena cuma gak mau milih anggota DPM sama ketua EM (klo gak salah), bisa aja aku jadi populer karena aku di cap apatis. Karena aku di cap apatis, mungkin tulisanku ini bakalan di bantah sma mereka yang populer dan memiliki beberapa unsur x dan y yg lebih dari aku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar