Minggu, 19 Juni 2011

Merah putih di hati, komunis mendarah daging

hehehe sebenernya itu judul gak ada nyambungnya dengan postku kali ini. Aku cuma bingung aja mau ngasih judul apa, tapi yang ada dipikiranku emang itu saat ini.
Karena judulnya itu, aku bakalan bahas komunis sedikit aja dengan ilmuku yang pas-pasan banget (kesimpulannya sekarang postku ada nyambung-nymbungnya dengan judulku. bodoh)
sempet sih waktu itu aku lagi dapet tugas ideologi politik dari Bu Bandiyah, dosen yang terkenal di antara anak politik FISIP UB. Sempet salah paham sih aku tentang tugas itu, intinya dia bilang tugasnya adalah analisis ideologi yang cocok untuk Indonesia saat ini dan taraaaaaaa karena aku belum minum mizone (jadi semangat belum penuh. Hening) aku dengernya cuma disuruh nganalisis ideologi yang ada aja. dan seperti yang kalian tahu aku awalnya pingin bahas liberalis dengan keadaan ilmiahnya John Locke, eh malah nyasar ke komunisnya Karl Marx, ya gak papa lah. we must try it
jadinya pas presentasi aku mati kutu. "jlep mampus, ternyata tuugasnya disuruh bikin ideologi yang pantes buat Indonesia" batin dalem ati. dan taraaaaaaaaa setelah aku presentasi membaguskan-baguskan komunis yang sempet dan bahkan sampe sekarang dibenci orang Indonesia, mana mungkin komunis bisa diterima lagi di Indonesia. Bodohnya saya.
Tapi dari presentasi itu, aku mulai suka dengan cara komunis yang cepet tanggap dalam menyelesaikan masalah, mungkin dengan pake komunis itulagi, masalah indonesia yang kayaknya tujuh turunan gak bakalan abis bisa jadi berkurang tinggal 3 keturunan. Gimana gak tinggal 3 keturunan, orang komunis emang sifatnya radikal dan revolusioner gitu. Klo emang sekarang mereka menuntut perubahan secara cepat tanpa memikirkan nasib kedepannya, silahkan anda mencoba paham ini sekali lagi. Karena paham ini memang menghapuskan adanya kelas-kelas sosial, ya segaknya itu bisa memecahkan kebuntuan tentang kesejahteraan dan kesenjangan sosial di Indonesia. Apa yang salah dengan komunis? komunis atheis? hanya orang kolot dan bodoh yang berpikir seperti itu. liat cina mereka komunis, atheis ga? enggak to. Liat Belanda yang negara liberal, 42% penduduknya atheis. Komunis percaya akan adanya Tuhan tapi mereka gak memeluk agama apapun. Toh komunis lahir juga buat menentang pemerintahan di jaman Karl Marx waktu itu, dimana kaum buruh suatu saat nanti akan bangkit.

Dan ternyata postku kali ini sama sekali gak nyambung sama judulnya, rupanya saya terlalu memaksa untuk menulis. Bodoh

Benderaku Merah Putih

"kamu berbendera gak?"
itulah pertanyaan yang terlontar dari seseorang, hehehe kaget juga sih aku di tanyain kyak gitu dan aku ya jelas jawab enggak. Karena aku memang gak ikut 'bendera' apa-apa di kampus. Banyak percaturan politik di kampusku yang bikin aku jadi bertanya-tanya dalam hati. Aku gak pernah tau klo kehidupan kampus bakalan se'menyedihkan' ini, awalnya aku gak pernah berpikir buruk tentang ini itu, tapi semakin aku kesini, jadi semakin tahu bahwa di level paling bawah pun banyak kekuatan politik anomie (kali ini aku bakalan nyoba mengkaji apa yang terjadi dikampusku dengan pemikiranku yg cetek ini).
Sebenernya ini pertanyaan muncul sewaktu aku liat undangan, nah disitu yang kebetulan yang jadi ketua dan wakil pelaksana adalah temen satu angkatanku dan satu bendera. dari situ klo orang gak tau pasti mikir biasa aja, tapi disni ketua organisasi 'itu' juga ada di bendera yang sama, apa ini namanya juga bukan semacam nepotisme. who know's?
ya aku bukan mikir jelek sih, tapi mau gak mau pikiran ini timbul gitu aja, seolah-olah mereka yang memiliki jabatan memang melakukan kaderisasi, ya klo bahasa politiknya mah bisa dibilang ini "dinasti politik". Tapi di bilang dinasti politik juga enggak, apa ya namanya, tapi dinasti politik juga bisa di bilang iya. Ya sebenernya gak ada salahnya si klo memang mereka nyiapin kader-kader mereka untuk selanjutnya. Tapi jujur aku semakin gak tertarik sama kehidupan kampus yang kayak gini, aku gak tau mereka ada untuk memanfaatkan situasi atau mereka ada untuk membenarkan situasi. au gak nyalahkan orangnya, aku bukan gak suka orangnya, tapi sifat dan sistem secara keseluruhannya yang aku hindari.
emang sih ilmuku masih cetek banget di banding temen-temenku di kelas politik lainnya, tapi aku masih bisa bedain mana yang menurutku curang dan jujur. Percaturan politik ini semakin meruncing kepada ideologi, suku, agama, adat, ras, bahkan ada istilah 'anak haram' di kampusku. Aku gak ngerti dengan pemikiran mahasiswa seperti 'mereka' dan aku sendiri, mereka yang sampe aktif dimana-mana, sedangkan aku hanya mahasiswi biasa yang aktif di LPM, jelas pemikiran kami pasti beda.
Masih terlintas di pikiranku, apakah penting kita berbendera? mengapa kita mahasiswa yang seharusnya sebagai agen moral bangsa dan yang katanya social of change malah memberikan batasan-batasan yang membuat semua ini semakin buruk.
Saya bukan tipe orang yang suka berbicara dengan lantang dan berorasi di depan masyarakat, saya hanya bis diam dan berpikir bagaimana cara menjaga diri saya terlebih dahulu. Closing statement yang gak nyambung...

Kamis, 02 Juni 2011

menjelang 1 tahun


tanggal 7 Juni 2011 nanti, tepat 1 tahun aku sama mirza. hihihi senengnya. Tapi beberapa bulan ini aku sama mirza lagi sering ribut, lagi sama-sma sibuk, dia gak bisa bagi waktu, ada mantan-mantannya, dan masih ada lagi. Tapi kali ini seperti biasa aku akan curhat lagi, ya sperti banyak pasangan umumnya, mereka pasti pengen bahagia, pengen semuanya kewujud, yah intinya mereka pingin bersama-sama ngejalanin itu semua. Jujur aku gak tau mau nulis apalagi di blog ini, tapi aku seneng akhirnya aku udah bisa bertahan sampe 1 tahun dan aku LDR, ini gak gampang, apalagi kita jarang bangetbangetbanget ketemu.
Mirza sendiri bilang, lewat sms :
"aku bingung mau ngomong apa yank, aku seneng banget bisa punya pacar kamu yank.
aku bakal lebih bahagia lagi ntar klo kamu udah jadi istriku. muach"
aku gak ngerti sebenernya mau ngebales smsnya dia kyk gimana... tapi dia mungkin juga pernah bilang ini ke mantan-mantannya, ya aku juga inget waktu mantan-mantanku bilang mereka seneng punya pacar kayak aku, tapi pada akhirnya saya dicampakan. hehehehe sakit mamen
Aku juga gak tau apa mirza sama kyak mantan-mantanku, tapi aku udah gak mau lagi gonta-ganti pacar, capek gonta-ganti pacar itu. pacar satu aja ribetnya kadang setengah mati. udah ah bingung mau ngomong apalagi, yang pasti aku seneng banget bisa bareng mirza rusyadi, dia bener-bener bisa nerima aku dengan sabar, walaupun dia lebih muda daripada aku (ini yang ngebuat aku ngerasa tua sebenernya) dia lebih dewasa. Aku seneng bisa kenal kamu, seneng bisa jadi pacar kamu, seneng pas kamu bilang klo kamu mau aku jadi istrimu, aku seneng semua tentang kamu lah pokoknya. 
happy aniversary hon... saranghae...big hug big kiss sweetheart :)