Rabu, 12 Oktober 2011

Apakah hanya Tuhan yang maha segalanya?

Kenapa aku pake kata Tuhan, bukan Allah, atau apa aja. karena sekali lagi, Indonesia bukan negara dengan satu agama, tapi banyak agaman dan aliran kepercayaan. 
kenapa judul postku rada sensitif, soalnya aku udah pernah denger kutipan gini :
"mentang-mentang mahasiswa, jadi maha segalanya,  maha tahu, maha, maha mengerti, maha mendengar, maha lihat"
"mahasiswa karo Allah opo bedane cak? kok koyok sing iyo-iyo'o dunyo akherat"
klo kata dosenku pak Deden, yang maha itu cuma ada dua Tuhan sama Mahasiswa, sama satu lagi mahadewi. Apa berati mahsiswa udah bisa nyaingin Tuhan? ini pikiran kritisku yang enggak banget, aku mahasiswa tapi aku benci jadi mahasiswa. karena apa mahasiswa agent of change? ngerubah apa? malah kalian klo demo kadang gak pake otak, dengkulnya pasti di otak. ah udah banyak postinganku yang bahas gimana gak sukanya aku sama mahasiswa yang katanya kritis tapi ALAY. Alay kata raditya dika adalah suatu proses pendewasaan, mungkin aku yang masih labil jadi mahasiswa. tapi apa aku salah ngenilai cara mereka aksi yang ngerugiin banget? apa aku hedon? sok tau.
Back to the topic, maha, seharusnya apaun yang ada gelar maha pasti hebat, bertanggung jawab, dan apaun itu lah yang berarti udah dalam level tertinggi. Sorry sebelumnya aku juga gak punya dasar kuat buat ngomong ini, di luar semua teori yang ada, hati nurani ini bilang "apa kalian bangga jadi mahasiswa?"
terlepas dari semua masalah politik yang ada (aku mahasiswi politik dan sangat benci menjadi mahasiswa, dan sangat benci benci politik) kalian bergelar maha, tapi apa seorang maha yang kritis harus seperti ini, atau klo istilah senior di kampusku bilang onani wacana.
maha kah kalian seperti ini?
bangga kah kalian seperti ini?
kritis kah kalian seperti ini?
Kepentingan negara? membela negara? pro rakyat?

Apapun alasannya kalian demo, ngebakar ban, bahkan sampe ada rakyat yang gak ngerti apa-apa harus mati gara-gara demo model yang diterapkan sekarang. polisi juga yang seharusnya ngayomi, mahasiswa juga yang katanya maha. Maha MAHO
The End

Tidak ada komentar:

Posting Komentar